Lagi-lagi, Rapat Komite Sekolah?

Semua Program Sekolah idealnya harus dilaksanakan. Sebagaimana lazimnya sekolah unggulan memiliki banyak program unggulan pula, konsekuensinya program unggulan membutuhkan anggaran  yang tidak sedikit. Banyak sekolah telah merencanakan alokasi dana dari kemampuan anggaran yang dimiliki.
SMP Negeri 5 Purworejo sebagai salah satu sekolah favorit di wilayah Purworejo, yang pada Ujian Nasional Tahun 2009 - 2010 lulus 100% dan meraih peringkat ke-3 se-Kabupaten Purworejo, pada tanggal 9 Agustus 2010 mengadakan Rapat Komite  yang dihadiri oleh orang tua murid dan beberapa pengurus komite. Pada kesempatan itu juga hadir Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo, Drs. H. Kukuh Ujianto. Dalam kesempatn itu beliau menegaskan bahwa uang yang akan diserahkan kepada pihak sekolah bukan iuran, melainkan sumbangan yang tidak mengikat, atas dasar keikhlasan. Tentu saja bagi yang merasa tidak mampu untuk menyumbang dana, bisa menyampaikan keberatannya tersebut.
Di samping itu orang tua perlu memantau apakah program-program kegiatan yang dibiayai benar-benar dilaksanakan atau tidak, apakah ada penyimpangan atau tidak. Dengan demikian, orang tua dan berbagai pihak memiliki kesempatan untuk melaksanakan fungsi kontrol.

Selanjutnya, pihak sekolah sendiri harus mampu melaksanakan program dan kegiatan dengan penuh bertanggung jawab.
Jika semua terbuka, jika semua berkehendak untuk memajukan pendidikan kita, mengapa tidak " KITA GALI SUMBANGAN DARI ORANG TUA" sebagai masyarakat yang juga bertanggung jawab terhadap pendidikan kita.
"Kalau begitu sekolah gak gratis ya........" tanya Paijo Sudrun sambil bersungut-sungut

Pendidikan Gratis?

Beberapa bulan lalu atau bahkan beberapa tahun lalu muncul wacana sekolah gratis, bahkan muncul di iklan televisi bahwa sekolah harus gratis. Suatu ketika saya bertanya pada murid saya, ada keperluan apa orang tuamu di sekolah ( rapat )? jawaban mereka sangat lucu atau salah satu siswa menjawab, "disuruh mbayar." Ah, yang bener saja! bukankah sekolah gratis? Tapi itu di televisi, Pak. Benar juga mereka. Hayo, sekarang mau bilang apa lagi?